Blog Literasi. Diet flexitarian merupakan pola makan yang fokus dari pangan nabati, contohnya adalah sayuran dan buah-buahan, namun boleh mengonsumsi daging.
Konsultan gizi bernama Rita Ramayulis Mengatakan bahwa, “orang yang menjalani pola diet flexitarian sebenarnya hampir sama dengan pola diet vegetarian, namun orang yang menjalani diet ini akan lebih leluasa untuk mengonsumsi jenis makanan lainnya”.
Pola diet ini bisa dibilang cukup fleksibel, sebab Anda boleh mengonsumsi sayuran, buah, dan juga daging (hanya memperbolehkan konsumsi daging ikan), namun tetap memperbanyak sayuran serta buah-buahan. Jadi, dominannya ada di pangan nabati.
Selain jenis sayuran, dibawah ini adalah beberapa jenis makanan yang boleh dikonsumsi untuk pola diet flexitarian :
- kacang tanah, kacang mete, kacang almond, hingga kacang kedelai seperti yang terdapat di tempe.
- susu, keju, dan yoghurt
- gandum yang kaya akan serat, terutama beta glucan, Anda bisa mengonsumsi oatmeal yang karena rendah kadar gula.
Inilah Manfaat Diet Flexitarian Selain Bantu Turunkan Berat Badan
Selain efektif dalam menurunkan berat bedan, ternyata flexitarian ada manfaat lainnya untuk tubuh, silakan lanjutkan menyimak artikel dibawah ini.
1. Menurunkan Risiko Diabetes
Manfaat pertama yakni dapat menurunkan risiko penyakit diabetes. Ini memang benar sekali, sebab diet flexitarian menjauhi makanan dengan kadar lemak jahat yang dapat memicu risiko penyakit diabetes. Memakan banyak sayuran dan buah-buahan mampu menurunkan kadar gula dalam tubuh.
Diet semi-vegetarian jika diterapkan jangka panjang, tentunya akan berdampak baik bagi tubuh, sebab memiliki kadar glukosa dan insulin yang rendah.
2. Mengontrol Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi atau bisa dikenal dengan sebutan hipertensi adala penyakit berbahaya yang dapat memicu risiko penyakit kardiovaskular. Jika kita sering mengonsumsi makanan sehat, misalnya sayuran, buah, dan di imbangi dengan daging ikan, pastinya tekanan darah dapat terkontrol.
Makanan penyebab tekanan darah tinggi adalah soda, gorengan, santan, hingga manisan. Untuk menjalani pola diet flexitarian, Anda harus menjauhi makanan berbahaya tersebut.
3. Mencegah Kanker
Sebuah studi JAMA Internal Medicine menunjukan bahwa orang yang menjalani pola hidup semi-vegetarian lebih kecil terserang penyakit kanker. Studi ini sudah diteliti selama 7 tahun pada 76.000 orang. Nah, maka dari itu perbanyak konsumsi sayuran disertai buah-buahan, kurangi konsumsi gorengan dan juga manis-manisan.
4. Mengobati Radang Usus
Manfaat terakhir yakni mampu mengobati radang usus. Kebanyakan sayuran dan buah tinggi akan kandungan serat dan rendah gula, ini dapat disimpulkan bahwa makanan tinggi serat dapat mempercepat penyembuah radang usus. Beberapa sayuran tinggi adalah bayam, brokoli, sawi, kangkong, hingga sayuran hijau lainnya.
Penelitian telah menunjukan bahwa diet vegetarian dapat mengurangi kambuhnya gejala penyakit yang bernama IBS ( Irritable Bowel Syndrome ).
Resiko Kesehatan Yang Timbul
Jika kita sering mengonsumsi sayuran, memanglah baik untuk tubuh, karena kandungan nutrisinya. Namun, untuk jangka panjang bila Anda jarang mengonsumsi daging-dagingan, hal ini dapat berpotensi pada tubuh yang nantinya akan kekurangan vitamin B12, Zinc, Kalsium, dan omega 3.
Diet flexitarian jika diterapkan dengan pola yang benar disertai asupan makanan padat nutrisi, pastinya tidak menimbulkan masalah tertentu bagi setiap orang. Alangkah baiknya, dalam setiap diet yang ingin diterapkan, usahakan tambahkan olahraga ringan dalam setiap rutininas harian Anda. Intensitas cukup 30 menit saja, lakukan 3 kali selama seminggu.
Demikian artikel yang sudah kami tulis mengenai manfaat diet flexitarian untuk tubuh, semoga artikel diatas bisa menambah pengetahuan Anda, bila ada yang kurang, silakan cantumkan pada kolom komentar bawah ini. Terima kasih
Manfaat Diet Flexitarian Lainnya